Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan tantangan, dzikir petang menawarkan momen ketenangan dan refleksi yang sangat berharga. Dzikir petang, sebagai salah satu amalan spiritual dalam Islam, merupakan waktu di mana seorang Muslim mengingat Allah dengan penuh kekhusyukan. Melalui pengulangan zikir dan doa di waktu sore hari, seorang hamba tidak hanya memperkuat ikatan batinnya dengan Tuhan, tetapi juga mendapatkan ketenangan jiwa dan perlindungan dari segala macam keburukan. Dalam setiap lafaz yang diucapkan, terdapat keagungan dan kekuatan yang mampu membimbing kita menuju kebahagiaan hakiki dan kedamaian hati. Dzikir petang bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan sebuah kesempatan emas untuk merenungkan kebesaran Allah dan memperbaharui niat serta tekad dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad ﷺ .
Berikut adalah doa-doa dan dzikir petang yang bisa anda baca setiap pagi.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Translitersi:
A’ūdhu billāhi min ash-shayṭāni r-rajīm
Artinya:
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
اللهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ۬ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِۦۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَۖ وَلَا يَـُٔودُهُ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥)
Transliterasi:
Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm. Lā ta’khudhuhu sinatun walā nawm. Lahu mā fī as-samāwāti wamā fī al-arḍ. Man dhā alladhī yashfa’u ‘indahu illā bi’idhnihi. Ya’lamu mā bayna aydīhim wamā khalfahum walā yuḥīṭūna bishay’in min ‘ilmihi illā bimā shā’. Wasi’a kursiyyuhu as-samāwāti wal-arḍa walā ya’ūduhu ḥifẓuhumā wa huwa al-‘aliyyu al-‘aẓīm. (255)
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya]; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [4] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Albaqarah: 255) 1
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ (١) اللهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًاأَحَدٌ(٤)
Transliterasi:
Qul huwa Allāhu aḥad (1) Allāhu ṣ-ṣamad (2) Lam yalid walam yūlad (3) Walam yakun lahu kufuwan aḥad (4)
Artinya:
(1). Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3). Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan (4). dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
(Dibaca 3x) 2
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (١) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (٢) وَمِن شَرِ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣) وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (٤) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (٥)
Transliterasi:Qul a’ūdhu birabbi al-falaq (1) Min sharri mā khalaq (2) Wa min sharri ghāsiqin idhā waqab (3) Wa min sharri an-naffāthāti fi al-‘uqad (4) Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad (5)Artinya:(1). Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, (2). dari kejahatan makhluk-Nya, (3). dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (4). dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul [1], (5). dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (dibaca 3x) 3
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قل أعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِك النَّاسِ (٢) إِلَـٰهِ النَّاسِ (٣) مَن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ(٤) الَّذِ يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (٦)
Transliterasi:
Qul a’ūdhu birabbi an-nās (1) Maliki an-nās (2) Ilāhi an-nās (3) Min sharri al-waswāsi al-khannās (4) Alladhī yuwaswisu fī ṣudūri an-nās (5) Mina al-jinnati wa an-nās (6)
Artinya:
(1). Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan [yang memelihara dan menguasai] manusia. (2). Raja manusia. (3). Sembahan manusia. (4). dari kejahatan [bisikan] syaitan yang biasa bersembunyi, (5). yang membisikkan [kejahatan] ke dalam dada manusia. (6). dari [golongan] jin dan manusia.
(dibaca 3x) 4
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلهِ، وَالْحَمْدُلِلَّهِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَلَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَافِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ، وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَسُوْءِ الْكِبَرِ رَبِّ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Transliterasinya:
Am-sainā wa-am-sā al-mulk līllāh, wal-hamdu lillāh, lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lahu, lahu al-mulku walahu al-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shay’in qadīr. Rabbi as’aluka khayra mā fī hādhihi al-laylah, wa khayra mā ba‘dahā, wa a‘ūdhubika min sharri mā fī hādhihi al-laylah wa sharri mā ba‘dahā. Rabbi a‘ūdhubika minal-kasali, wa sū’il-kibar. Rabbi a‘ūdhubika min ‘adhābin fī an-nār wa ‘adhābin fī al-qabr.
Artinya:
Kami memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya-lah kerajaan dan segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan malam ini dan keburukan setelahnya. Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, dan buruknya masa tua. Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur.5
اللهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Transliterasinya:
Allāhumma bika amsainā, wabika aṣbaḥnā, wabika naḥyā, wabika namūtu wa ilayka al-maṣīr.
Artinya:
Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami hidup, dan dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mu-lah tempat kembali.6
Membaca Sayyidul Istighfar.
اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Transliterasi:
Allāhumma anta rabbī lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā ‘abduka, wa anā ‘alā ‘ahdika wa wa’dika mā istaṭa’tu. A’ūdhu bika min sharri mā ṣana’tu, abū’u laka bini’matika ‘alayya, wa abū’u bidhambī faghfir lī fa innahu lā yaghfiru adh-dhunūba illā anta.
Artinya:
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Ilah(tuhan) yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau-lah yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dean-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan/keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang ada padaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. 7
اَللّهُمَّ إِنِّي أَمْسَيْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُحَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّاأَنْتَ وَحْدَكَ لا شَريكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ
Transliterasinya:
Allāhumma innī amsaitu ushhiduka wa ushhidu ḥamalata ‘arshika, wa malā’ikataka wa jamī‘a khalqika, annaka anta Allāh lā ilāha illā anta waḥdaka lā sharīka laka, wa anna Muḥammadan ‘abduka wa rasūluka.
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku memasuki waktu sore dengan menyaksikan Engkau, juga menyaksikan para pembawa ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu, dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu.8
للّهُمَّ مَا أَمْسَى بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
Transliteriasnya:
Allāhumma mā amsā bī min ni‘matin aw bi-aḥadin min khalqika fa-minka waḥdaka lā sharīka laka, fa-laka al-ḥamdu wa-laka ash-shukru.
Artinya:
Ya Allah, apa pun nikmat yang aku atau siapa pun dari makhluk-Mu rasakan pada sore ini, semuanya dari-Mu, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur.9
للهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللهُمَّ عَافِنِي في سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Transliterasinya:
Allahumma ‘aafini fi badani, Allahumma ‘aafini fi sam’i, Allahumma ‘aafini fi basari, la ilaaha illa Anta. Allahumma inni a’udhu bika min al-kufri wal-faqri, wa a’udhu bika min ‘adhabi al-qabr, la ilaaha illa Anta.
Artinya:
Ya Allah, sembuhkanlah aku dari segala penyakit tubuhku (dari penyakit yang aku tidak inginkan), Ya Allah, selamatkankanlah pendengaranku(dari penyakit dan maksiat yang aku tidak inginkan), Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku(dari penyakit atau maksiat yang aku tidak inginkan), tiada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, tiada Ilah (Tuhan) yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. (dibaca 3x) 10
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيم
Transliterasinya:
Hasbiyallahu la ilaaha illa Huwa ‘alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul-‘Arshil-‘Azim.
Artinya:
Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, kepada-Nya aku bertawakal. Dia-lah Rabb (yang menguasai) ‘Arsy yang agung. (dibaa 7x) 4411
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اَللّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالي. اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاي، اللهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْن يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِي وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Transliterasinya:
Allahumma inni as’alu ka al-‘afwa wal-‘aafiyah fi ad-dunya wal-akhirah. Allahumma inni as’alu ka al-‘afwa wal-‘aafiyah fi deeni wa dunyaya wa ahli wa maali. Allahumma astur ‘awraati wa amin raw’aay, Allahumma ihfazni min bayni yadayi wa min khalfii wa ‘an yameeni wa ‘an shimali wa min fawqi, wa a’udhu bi ‘azhamatika an aghtaala min tahti.
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan ke- selamatan dalam agama, dunia, keluarga dan har- taku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkan- lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain) 12
اللهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، فَاطِرَالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِالشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَعَلَى نَفْسِي سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Transliterasinya:
Allahumma ‘aalim al-ghaybi wash-shahaadah, faatir as-samawaati wal-ardh, Rabb kulli shay’in wa maliikah, ash-hadu an la ilaaha illa Anta, a’udhu bika min sharri nafsi, wa min sharri ash-shaytaani wa shirkihi, wa an aqtarifa ‘ala nafsi su’an aw ajurrahu ila muslim
Artinya:
Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Aku ber- lindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada- Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim. 13
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْ ءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ
Transliterasinya:
Bismillahi alladhi la yadurru ma’a ismihi shay’un fi al-ardi wala fi as-sama’i wa huwa as-sami’u al-‘alim.
Artinya:
Dengan nama Allah yang bila disebut, segala se-suatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia- lah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Dibaca 3x)14
رَضِيْتُ باللهِ رَبَّا، وَبِالإِسْلَام دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Transliterasinya:
Radhītu billāhi rabbā, wa bil-islāmi dīnan wa bi-Muḥammadin ṣallā llāhu ʿalayhi wa sallam nabiyyā
Artinya:
Aku ridha (puas) dengan Allah sebagai Tuhan, dengan Islam sebagai agama, dan dengan Muhammad ﷺ sebagai nabi (dibaca 3x) 15
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْتُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Transliterasinya:
Yā ḥayyū yā qayyūm, bi-raḥmatika astaghīth, aṣliḥ lī shā’nī kullahu wa lā takilnī ilā nafsī ṭarfata ‘aynin
Artinya:
Wahai Rabb Yang Mahahidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolong- an dari-Mu) 16
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَذِهِ اللَّيْلَةِ : فَتْحَهَا، وَنَصْرَهَا وَنُوْرَهَا وَبَرَكَتَهَا، وَهُدَاهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ مَا فِيْهَا وَشَرٌ مَا بَعْدَهَا
Transliterasinya:
Am-sainā wa-amsa al-mulku lillāhi Rabbil-‘ālamīn, Allāhumma innī as’aluka khayra hādhihi al-laylah: fatḥahā, wa naṣrahā, wa nūrahā, wa barakatahā, wa hudāhā, wa a‘ūdhu bika min sharri mā fīhā wa sharri mā ba‘dahā.
Artinya:
Kami memasuki waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini: pembukaannya, pertolongannya, cahayanya, keberkahannya, dan petunjuknya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan setelahnya 17
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلَاصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيَّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ، وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Transliterasinya:
Am-sainā ‘alā fiṭratil-Islām, wa ‘alā kalimatil-ikhlāṣ, wa ‘alā dīni nabiyyinā Muḥammad ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam, wa ‘alā millati abīnā Ibrāhīm, ḥanīfan musliman wa mā kāna minal-mushrikīn.
Artinya:
Kami memasuki waktu sore dalam fitrah Islam, dan dalam kalimat ikhlas, serta dalam agama Nabi kami Muhammad ﷺ, dan dalam ajaran bapak kami Ibrahim, yang lurus sebagai seorang Muslim dan tidak termasuk orang-orang musyrik.18
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Transliterasi:
Subhaanallaahi wa bihamdih.
Artinya:
Mahasuci Allah aku memuji-Nya (dibaca 100x). 19
.لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلّشَيْءٍ قَدِيرٌ
Transliterasinya:
Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā sharīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shay’in qadīr.
Artinya:
Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Dibaca 10x atau 1x dalam keadaan malas) 20
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِ مَا خَلَقَ
Transliterasinya:
A‘ūdhu bikalimāti-llāhi at-tāmmāti min sharri mā khalaq.
Artinya:
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa pun yang Dia ciptakan (dibaca 3x)21
اللهُمَّ صَلّ وَسَلّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Transliterasinya:
Allāhumma ṣalli wa sallim ‘alā nabiyyinā Muḥammad.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami, Muhammad. (Dibaca 10x) 22
- 34 HR. Al-Hakim (I/562) ↩︎
- 35 HR. Abu Dawud (IV/322) at- Tirmidzi(V/567) dan lihat Shahiih at-Tirmidzi(III/182) ↩︎
- 36 HR. Abu Dawud (IV/322) at-Tirmidzi (V/567) dan lihat Shahiih at-Tirmidzi (III/182) ↩︎
- 37 HR. Abu Dawud (IV/322) at Tirmidzi (V/567) dan Lihat Shahiih at-Tirmidzi (III/182) ↩︎
- 38 HR. Muslim (IV/2088) ↩︎
- 39 HR. At-Tirmidzi (V/466), lihat juga Shahiih at Tirmidzi (III/142) ↩︎
- 40 HR. Al-Bukhari (VII/150) ↩︎
- 41 HR. Abu Dawuud (IV/317), al-Bukhari dalam ‘Adabul Mufrad (no. 1201), an-Nasa-i dalam Kitab ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 9, halaman 138), Ibnus Sunni(no.70), Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz menyatakan bahwa sanad hadits Abu Dawuud dan an-Nasa-i adalah hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyaar (halaman 23) ↩︎
- 42 HR. Abu Dawud (IV/318), an-Nasa-i dalam kitab ‘Amalul Yaum wa Lailah (no 7, halaman 137), Ibnus Sunni (no. 41, halaman 23), Ibnu Hibban(Mawaarid, no 2361) Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan. Lihat Tuhfatul Akhyaar (halaman 24) ↩︎
- 43 HR. Abu Dawud (IV/324), Ahmad (V/42), an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah (no 22, halaman 146, Ibnu Sunni (no 69) al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz menyatakan sanad hadits tersebut hasan, lihat juga Tuhfatul AKhyaar (halaman 26) ↩︎
- 44 HR. Ibnus Sunni dalam Kitab ‘Amalul Yaum wa Lailah (no 71) dan Abu Dawud (IV/321), Syu’aib dan Abdul Qadir al-Arnauth berpendapat, “isnad hadits tersebut shahih.” Lihat Zaadul Ma’ad (II/376) ↩︎
- 45 HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lihat Shahiih Ibni Majah (II/332) ↩︎
- 46 HR At-Tarmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahiih at-Tarmidzi (III/142) ↩︎
- 47 HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Lihat Shahiih Ibnu Majah (II/332) ↩︎
- 48 HR. Ahmad (IV/337), an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah (no.4) dan Ibnu Sunni (no. 68). Abu Dawuud (IV/418), at-Tirmidzi (V/465) dan Syaikh Ibnu Baz berpendapat, “Hadits tersebut hasan.” dalam Tuhfatul Akhyaar (hal 39) ↩︎
- 49 HR. Al-Hakim menurut pendapatnya, hadits tersebut shahih dan Imam adz-Dzahabi menyetujuinya, lihat kitabnya (I/545) dan Shahiih Targhiib wat Tarbiib (I/273) ↩︎
- 50 HR. Abu Dawud (IV/322), serta Syu’aib dan ‘Abdul Qadir al-Arnauth dalam tahqiq Zaadul Ma’aad (II/273) ↩︎
- 51 HR. Ahmad (III/406-407), V/123, Lihat juga Shahiibul Jaami’ (IV/290). Ibnus Sunni juga meriwayatkannya di ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 34). ↩︎
- 52 HR. Muslim (IV/2071) ↩︎
- 53 HR. Abu Dawud (IV/319), Ibnu Majah dan Ahmad (IV/60). ↩︎
- 54 HR. Ahmad (II/290), an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah (no 590) dan Ibnu Sunni (no 68). Lihat Shahiih at Tirmidzi (III/187), Shahiih Ibni Majah (II/266) dan Tuhfatul Akhyaar hal (45). ↩︎
- 55 “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali pada pagi hari dan sepuluh hari pada sore hari, maka dia mendapatkan syafaatku pada hari kiamat. HR. at-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’uz Zawaaid (X/120) dan shahiih at-Targhiib wat Tarhiib ↩︎