Dzikir pagi memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Praktik dzikir pagi ini bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sebuah amalan yang membawa banyak manfaat spiritual dan psikologis. Dengan mengucapkan dzikir dan doa yang diajarkan Nabi, seorang Muslim mengingat Allah ﷾ sejak awal hari, yang membantu menumbuhkan rasa syukur dan ketenangan dalam hati.
Rasulullah ﷺ mencontohkan dzikir pagi sebagai cara untuk memulai hari dengan berkah dan perlindungan dari Allah ﷾. Dzikir pagi ini berfungsi sebagai perisai dari godaan setan dan berbagai macam keburukan. Di dalamnya, terkandung permohonan ampun, hidayah, dan perlindungan, yang semuanya merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dzikir pagi juga membantu dalam meningkatkan keimanan dan kedekatan seorang hamba kepada Penciptanya. Mengingat Allah di pagi hari dapat memberikan energi positif dan semangat yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hari itu. Ini juga memperkuat keteguhan hati dan mengurangi kecemasan, karena hati yang sering berdzikir akan merasa lebih tenang dan tentram.
Dengan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad ﷺ dalam berdzikir pagi, seorang Muslim tidak hanya mengikuti sunnah yang mulia, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk menjalani hari dengan keyakinan, kedamaian, dan keberkahan dari Allah ﷾.
Berikut adalah doa-doa dan dzikir pagi yang bisa anda baca setiap pagi.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
Translitersi:
A’ūdhu billāhi min ash-shayṭāni r-rajīm
Artinya:
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
اللهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ۬ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِۦۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَۖ وَلَا يَـُٔودُهُ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥)
Transliterasi:
Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm. Lā ta’khudhuhu sinatun walā nawm. Lahu mā fī as-samāwāti wamā fī al-arḍ. Man dhā alladhī yashfa’u ‘indahu illā bi’idhnihi. Ya’lamu mā bayna aydīhim wamā khalfahum walā yuḥīṭūna bishay’in min ‘ilmihi illā bimā shā’. Wasi’a kursiyyuhu as-samāwāti wal-arḍa walā ya’ūduhu ḥifẓuhumā wa huwa al-‘aliyyu al-‘aẓīm. (255)
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya]; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [4] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Albaqarah: 255) 1
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ (١) اللهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًاأَحَدٌ(٤)
Transliterasi:
Qul huwa Allāhu aḥad (1) Allāhu ṣ-ṣamad (2) Lam yalid walam yūlad (3) Walam yakun lahu kufuwan aḥad (4)
Artinya:
(1). Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3). Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan (4). dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
(Dibaca 3x) 2
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (١) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (٢) وَمِن شَرِ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣) وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (٤) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (٥)
Transliterasi:
Qul a’ūdhu birabbi al-falaq (1) Min sharri mā khalaq (2) Wa min sharri ghāsiqin idhā waqab (3) Wa min sharri an-naffāthāti fi al-‘uqad (4) Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad (5)
Artinya:
(1). Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, (2). dari kejahatan makhluk-Nya, (3). dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (4). dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul [1], (5). dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (dibaca 3x) 3
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قل أعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِك النَّاسِ (٢) إِلَـٰهِ النَّاسِ (٣) مَن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ(٤) الَّذِ يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (٦)
Transliterasi:
Qul a’ūdhu birabbi an-nās (1) Maliki an-nās (2) Ilāhi an-nās (3) Min sharri al-waswāsi al-khannās (4) Alladhī yuwaswisu fī ṣudūri an-nās (5) Mina al-jinnati wa an-nās (6)
Artinya:
(1). Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan [yang memelihara dan menguasai] manusia. (2). Raja manusia. (3). Sembahan manusia. (4). dari kejahatan [bisikan] syaitan yang biasa bersembunyi, (5). yang membisikkan [kejahatan] ke dalam dada manusia. (6). dari [golongan] jin dan manusia.
(dibaca 3x) 4
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَريكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلّشَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِمَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ فِي النَّارِ وَعَذَابِ فِي الْقَبْرِ
Tranliterasi:
Asbahnā wa asbaha al-mulku lillāh, wal-ḥamdu lillāh, lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lahu, lahu al-mulku wa lahu al-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shay’in qadīr. Rabbi as’aluka khayra mā fī hādhā al-yawm wa khayra mā ba’dahu, wa a’ūdhu bika min sharri mā fī hādhā al-yawm wa sharri mā ba’dahu, rabbi a’ūdhu bika min al-kasal wa sū’ al-kibar, rabbi a’ūdhu bika min ‘adhābin fī al-nār wa ‘adhābin fī al-qabr.
Artinya:
Kami telah memasuki pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hari ini dan keburukan setelahnya. Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan buruknya usia tua. Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur. 5
اَللهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Transliterasi:
Allāhumma bika aṣbaḥnā, wa bika amsaynā, wa bika naḥyā, wa bika namūtu wa ilayka an-nushūr.
Artinya:
Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki malam, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup, dan dengan kehendak-Mu kami mati, dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua mahluk). 6
Membaca Sayyidul Istighfar.
اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Transliterasi:
Allāhumma anta rabbī lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā ‘abduka, wa anā ‘alā ‘ahdika wa wa’dika mā istaṭa’tu. A’ūdhu bika min sharri mā ṣana’tu, abū’u laka bini’matika ‘alayya, wa abū’u bidhambī faghfir lī fa innahu lā yaghfiru adh-dhunūba illā anta.
Artinya:
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Ilah(tuhan) yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau-lah yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dean-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan/keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang ada padaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. 7
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ
Transliterasi:
Allāhumma innī aṣbaḥtu ush’hiduka wa ush’hidu ḥamalata ‘arshika, wa malā’ikataka wa jamī’a khalqika, anna ka anta Allāh lā ilāha illā anta waḥdaka lā sharīka laka, wa anna Muḥammadan ‘abduka wa rasūluka.
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku pada pagi ini mempersaksikan Engkau, para malaikat yang memikul ‘Arsy-Mu, Malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada Illah(tuhan) yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau, Engkau Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu. (dibaca 4x) 8
اَللّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
Transliterasinya:
Allahumma ma asbaha bi min ni’matin aw bi ahadin min khalqika faminka wahdaka la sharika laka, falaka alhamdu walaka ash-shukru
Artinya:
Ya Allah, segala nikmat yang aku terima atau seseorang diantara mahlukmu di pagi hari ini, semuanya berasal dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu) 9
اللهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللهُمَّ عَافِنِي في سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Transliterasinya:
Allahumma ‘aafini fi badani, Allahumma ‘aafini fi sam’i, Allahumma ‘aafini fi basari, la ilaaha illa Anta. Allahumma inni a’udhu bika min al-kufri wal-faqri, wa a’udhu bika min ‘adhabi al-qabr, la ilaaha illa Anta.
Artinya:
Ya Allah, sembuhkanlah aku dari segala penyakit tubuhku (dari penyakit yang aku tidak inginkan), Ya Allah, selamatkankanlah pendengaranku(dari penyakit dan maksiat yang aku tidak inginkan), Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku(dari penyakit atau maksiat yang aku tidak inginkan), tiada Tuhan selain Engkau. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, tiada Ilah (Tuhan) yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. (dibaca 3x) 10
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيم
Transliterasinya:
Hasbiyallahu la ilaaha illa Huwa ‘alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul-‘Arshil-‘Azim.
Artinya:
Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, kepada-Nya aku bertawakal. Dia-lah Rabb (yang menguasai) ‘Arsy yang agung. (dibaa 7x) 11
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اَللّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالي. اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاي، اللهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْن يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِي وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Transliterasinya:
Allahumma inni as’alu ka al-‘afwa wal-‘aafiyah fi ad-dunya wal-akhirah. Allahumma inni as’alu ka al-‘afwa wal-‘aafiyah fi deeni wa dunyaya wa ahli wa maali. Allahumma astur ‘awraati wa amin raw’aay, Allahumma ihfazni min bayni yadayi wa min khalfii wa ‘an yameeni wa ‘an shimali wa min fawqi, wa a’udhu bi ‘azhamatika an aghtaala min tahti.
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan ke- selamatan dalam agama, dunia, keluarga dan har- taku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkan- lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain) 12
اللهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، فَاطِرَالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِالشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَعَلَى نَفْسِي سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Transliterasinya:
Allahumma ‘aalim al-ghaybi wash-shahaadah, faatir as-samawaati wal-ardh, Rabb kulli shay’in wa maliikah, ash-hadu an la ilaaha illa Anta, a’udhu bika min sharri nafsi, wa min sharri ash-shaytaani wa shirkihi, wa an aqtarifa ‘ala nafsi su’an aw ajurrahu ila muslim
Artinya:
Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Aku ber- lindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada- Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim. 13
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْ ءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ
Transliterasinya:
Bismillahi alladhi la yadurru ma’a ismihi shay’un fi al-ardi wala fi as-sama’i wa huwa as-sami’u al-‘alim.
Artinya:
Dengan nama Allah yang bila disebut, segala se-suatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia- lah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Dibaca 3x)14
رَضِيْتُ باللهِ رَبَّا، وَبِالإِسْلَام دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Transliterasinya:
Radhītu billāhi rabbā, wa bil-islāmi dīnan wa bi-Muḥammadin ṣallā llāhu ʿalayhi wa sallam nabiyyā
Artinya:
Aku ridha (puas) dengan Allah sebagai Tuhan, dengan Islam sebagai agama, dan dengan Muhammad ﷺ sebagai nabi (dibaca 3x) 15
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْتُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Transliterasinya:
Yā ḥayyū yā qayyūm, bi-raḥmatika astaghīth, aṣliḥ lī shā’nī kullahu wa lā takilnī ilā nafsī ṭarfata ‘aynin
Artinya:
Wahai Rabb Yang Mahahidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolong- an dari-Mu) 16
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْم: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ ، وَنُوْرَهُ ، وَبَرَكَتَهُ، وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ مَا فِيْهِ وَشَرِ مَا بَعْدَهُ
Transliterasinya:
Asbaḥnā wa asbaḥa al-mulku li-llāh rabbi al-ʿālamīn, Allahumma innī as’alu ka khayra hādhā al-yawm: fatḥahu, wa naṣrahu, wa nūrahu, wa barakatuhu, wa hudāhu, wa a’ūdhu bika min sharri mā fīhi wa sharri mā ba’dahu
Artinya:
Kami memasuki waktu pagi, sedang kerajaan hanya milik Allah, Rabb seluruh alam. Ya Allah, sesung- guhnya aku memohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan sesudahnya 17
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلَام وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلَاصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Transliterasi:
Ashbahnaa ‘alaa fitratil-islaam, wa ‘alaa kalimatil-ikhlaas, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammad ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam, wa ‘alaa millati abiinaa Ibraahiim, ḥaniifan muslimaa wa maa kaana minal-musyrikiin.
Artinya:
Kami telah memasuki waktu pagi di atas fitrah Islam, di atas kalimat keikhlasan, di atas agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam, dan di atas millah (ajaran) bapak kami Ibrahim, yang lurus lagi Muslim dan tidak termasuk orang-orang yang musyrik. 18
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Transliterasi:
Subhaanallaahi wa bihamdih.
Artinya:
Mahasuci Allah aku memuji-Nya (dibaca 100x). 19
.لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلّشَيْءٍ قَدِيرٌ
Transliterasinya:
Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā sharīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shay’in qadīr.
Artinya:
Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Dibaca 10x atau 1x dalam keadaan malas) 20
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلّشَيْءٍ قَدِيرٌ
Transliterasinya:
Lā ilāha illallāhu waḥdahu lā sharīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu wa huwa ‘alā kulli shay’in qadīr.
Artinya:
Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (dibaca 100x) 21
ِسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ : عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلمَاتِه
Transliterasi:
Subḥānallāhi wa biḥamdih: ‘adada khalqih, wa riḍā nafsih, wa zinata ‘arshih, wa midāda kalimātih.
Artinya:
Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya: sebanyak jumlah makhluk-Nya, sejauh keridhaan-Nya, seberat timbangan Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya. (dibaca 3x) 22
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلا
Transliterasinya:
Allāhumma innī as’aluka ‘ilman nāfi‘an, wa rizqan ṭayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan.
Artinya:
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima. 23
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Transliterasinya:
Astaghfirullāha wa atūbu ilayh.
Artinya:
Aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya. (dibaca 100x dalam 1 hari) 24
اللهُمَّ صَلّ وَسَلّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Transliterasinya:
Allāhumma ṣalli wa sallim ‘alā nabiyyinā Muḥammad.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami, Muhammad. (Dibaca 10x) 25
Referensi:
- Imam Ibnul Qayyim berkata: “Waktunya antara Shubuh, hingga terbit matahari dan antara ‘Ashar hingga terbenam matahari” (Shahiih al-Waabilish Shayyib) ↩︎
- HR. Abu Dawud (IV/322), at-Tirmidzi (V/567) dan lihat Shahiih at-Tirmidzi (III/182) ↩︎
- HR. Abu Dawud (IV/322), at-Tirmidzi (V/567) dan lihat Shahiih at-Tirmidzi (III/182) ↩︎
- HR. Abu Dawud (IV/322), at-Tirmidzi (V/567) dan lihat Shahiih at-Tirmidzi (III/182) ↩︎
- HR. Muslim (IV/2088) ↩︎
- HR. At-Tirmidzi (V/466), lihat juga Shahiih at-Tirmidzi (III/142) ↩︎
- HR. Al-Bukhari (VII/150) ↩︎
- HR. Abu Dawud (IV/317), al-Bukhari dalam ‘Adabul Mufrad (no. 1201), an-Nasa-i dalam kitab ‘Amalul Yaum wa Lailah (no.9 halaman 138), Ibnu Sunni (no. 70). Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baaz menyatakan bahwa sanad hadits Abu Dawud dan an-Nasa-i adalah hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyaar (halaman 23) ↩︎
- HR. Abu Dawud (IV/318), an-Nasa-i dalam kitab ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 7 halaman 137), Ibnu Sunni (no. 41, halaman 23), Ibnu Hibban (Mawaarid, no 2361), Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan. lihat Tuhfatul Akhyaar (halaman 24) ↩︎
- HR. Abu Dawud (IV/324), Ahmad (V/42), Ibnu Sunni (no. 69), an-Nasa-i dalam kitab ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 22 halaman 1146), dan al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan. lihat Tuhfatul Akhyaar (halaman 26) ↩︎
- HR. Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 71). Abu Dawud (IV/321). Syu’aib dan Abdul Qadir al-Arnauth berpendapat, “Isnad hadits tersebut shahih” Lihat Zaadul Ma’ad (II/376) ↩︎
- HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lihat Shahiih ibni Majah (II/332) ↩︎
- HR. at-Tarmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahiih at-Tirmidzi (III/142) ↩︎
- HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Lihat Shahiih Ibni Majah (II/332) ↩︎
- HR. Ahmad (IV/337), an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah (no.4), Ibnu Sunni (no. 68) Abu Dawuud (IV/418) dan at-Tirmidzi (V/465). Syaikh Ibnu Baaz berpendapat, “HAdits tersebut hasan”, dalam Tuhfatul Akhyaar (hal. 39) ↩︎
- HR. Al-Hakim, menurut pendapatnya hadits terssebut shahih dan imam adz-Dzahabi menyetujuinya. Lihat Kitabnya (I/545) dan Shahiih Targhiib wa Tarhiib (I/273) ↩︎
- HR. Abu Dawuud (IV/322), serta Syu’aib dan Abdul Qadir al-Arnauth tahqiq Zaadul Ma’aad (II/273) ↩︎
- HR. Ahmad (III/406-407), V/123), lihat juga Shahiibul Jaami’ (IV/290). Ibnus Sunni juga meriwayatkannya di ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 34) ↩︎
- HR. Muslim (IV/2071) ↩︎
- HR. Abu Dawud (IV/319), Ibnu Majah, dan Ahmad (IV/60) ↩︎
- HR. Al-Bukhari (IV/95) dan Muslim (IV/2071) ↩︎
- HR. Muslim (IV/2090) ↩︎
- HR. Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 54) dan Ibnu Majah (no. 925), isnadnya hasan menurut ‘Abdul Qadir dan Syu’aib al Arnauth dalam tahqiq Zaadul Ma’aad (II/375) ↩︎
- HR. Al-Bukhari dengan Fat-hul Baari(XI/101) dan Muslim (IV/2075) ↩︎
- “Barangsiapa bersalawat untukku sepuluh kali pada pagi hari, dan sepuluh kali pada sore hari, maka dia mendapat syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’uz Zawaaid(X/120) dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (I/273)). ↩︎