Setelah kita melakukan salam terakhir diakhir shalat fardhu, kita LANGSUNG menyebutkan dzikir dan doa-doa dibawah ini. Sangat disayangkan banyak kaum muslimin yang langsung membaca doa doa dan dzikir yang tidak ada tuntunannya oleh Nabi Muhammad ﷺ untuk dibaca setelah shalat fardhu, padahal yang dicontohkan Rasul ﷺ hanyalah amalan-amalan yang akan diterima Allah. Berikut doa dan dzikir-dzikir dibawah hingga selesai.
ْأَسْتَغْفِرُاللهَ (۳) اَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِوَالْإِ كْرَام
Transliterasi:
Astaghfirullāh (3x) Allāhumma antas-salām, wa minkas-salām, tabārakta yā dhal-jalāli wal-ikrām
Artinya:
“Aku minta ampun kepada Allah, (3x). Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Mahasuci Engkau, wahai (Rabb) Yang memiliki ke- agungan dan kemuliaan.” 1
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ،وَلَا يَنْفَعُ ذَالْجَدّمِنْكَالْجَدُّ
Transliterasinya:
Lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lah, lahul-mulku walahul-ḥamdu wa huwa ʿalā kulli shay’in qadīr. Allāhumma lā māniʿa limā aʿṭayta, walā muʿṭiya limā manaʿta, walā yanfaʿu dhāl-jaddi minkal-jaddu.
Artinya:
“Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau halangi, dan tidak berguna kekayaan atau kemuliaan bagi pemiliknya dari (adzab)-Mu.” 2
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.لَا حَوْلَ وَلَاقُوَّةَإِلَّابِاللهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّاإِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Transliterasinya:
Lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lah, lahul-mulku walahul-ḥamdu wa huwa ʿalā kulli shay’in qadīr. Lā ḥawla walā quwwata illā billāh, lā ilāha illā Allāh, walā naʿbudu illā iyyāh, lahun-niʿmatu walahul-faḍlu walahuth-thanā’ul-ḥasan, lā ilāha illā Allāh mukhliṣīna lahud-dīna walaw karihal-kāfirūn.
Artinya:
“Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada yang kami sembah kecuali Dia, bagi-Nya segala nikmat, bagi-Nya segala keutamaan, dan bagi-Nya segala pujian yang baik. Tidak ada Tuhan selain Allah, dengan ikhlas memurnikan menjalankan ibadah kepada-Nya meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” 3
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللهُ أَكْبَرُ (۳۳) لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَلَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَعَلَى كُلّشَيْءٍ قَدِيرٌ
Transliterasi:
Subḥānallāh wal-ḥamdulillāh wallāhu akbar (33x) Lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lah, lahul-mulku walahul-ḥamdu wa huwa ʿalā kulli shay’in qadīr.
Artinya:
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Maha Besar (33x). Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” 4
Kemudian Membaca Surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Naas Setiap selesai Shalat (fardhu) sebanyak 1 x, KECUALI Setelah Shalat Maghrib dan Subuh Sebanyak 3x. 5
– سورة الإخلاص –
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ (١) اللهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًاأَحَدٌ(٤)
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad): Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala urusan. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlash: 1-4)
– سورة الفَلَق –
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (١) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (٢) وَمِن شَرِ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣) وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (٤) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (٥)
Artinya:
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejabatan (wanita-wanita) tukang sihir yang meniup pada bubul-bubul (talinya), dan dari kejahatan orang dengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq:1-5)
– سورة النَّاس –
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيم
قل أعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِك النَّاسِ (٢) إِلَـٰهِ النَّاسِ (٣) مَن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ(٤) الَّذِ يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (٦)
Artinya:
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Naas: 1-6)
Dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi
اللهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ۬ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِۦۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَۖ وَلَا يَـُٔودُهُ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
(٢٥٥)
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya]; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [4] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Al-Baqarah: 255) 6
Untuk Shalat Maghrib dan Shalat Subuh, Dzikir dibawah dibaca 10 x
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَلَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَعَلَى كُلّشَيْءٍ قَدِيرٌ
Transliterasi:
Lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lah, lahul-mulku walahul-ḥamdu wa huwa ʿalā kulli shay’in qadīr.
Artinya:
“Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” 7
Dzikir dibawah ini dibacakan hanya setelah shalat Subuh 1x, dalam rangkaian dzikir shalat fardhu.
اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Artinya:
Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima.” (Dibaca setelah shalat Shubuh) 8
Referensi:
- HR. Muslim (I/414) ↩︎
- HR. Al-Bukhari dan Muslim(I/414) ↩︎
- HR. Muslim (I/415) ↩︎
- Barang Siapa, membaca kalimat tersebut tiap setelah shalat (fardhu), akan diampuni kesalahannya, sekalipun seperti buih dilaut. HR. Muslim (I/418) ↩︎
- HR. Abu Dawud (II/86) dan an-Nasa-i (III/68). Lihat pula Shahih at-Tirmidzi(II/8) ↩︎
- HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah (100) dan Ibnu Sunni (no 121), dinyatakan Shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ (V/339) dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (II/697, no 972) ↩︎
- HR. At-Tarmidzi (V/515) dan Ahmad (IV/227). Untuk takhrij hadits tersebut, lihat di Zaadul Ma’aad (I/300). ↩︎
- HR. Ibnu Majah dan ahli hadits yang lain. Lihat kitab Shahih Ibni Majah (I/152) dan Majmaauz Zawaa-id (X/111) ↩︎